Di Depan Toko

"Di Depan Toko"


Di depan sebuah toko kita mencoba untuk berhenti sejenak dari derasnya hujan yang membasahi bumi juga diri kita ini, kita membiarkan motor dihujani oleh air yang penuh dengan kasih sayang.

Kita berdua duduk saling berdekatan hanya untuk mencoba menghangatkan badan dari tiupan angin yang kencang.

Di depan sebuah toko dekat dengan Pasar Ngasem kita saling bercengkrama untuk mengisi kesunyian yang datang menghampiri, entah hanya saling menatap ataupun saling membalas senyuman, apapun itu yang terpenting bisa membuat kita bahagia.

Hari sudah mulai gelap seiring derasnya hujan yang terus menerus membasahi, kita pun berdiskusi sejenak menentukan sebuah keputusan, apakah akan melanjutkan perjalanan pulang atau tetap berdiam diri menikmati sebuah rahmat Tuhan yang sedang kita nikmati bersama.

Di depan sebuah toko raut wajahmu begitu kaku kedinginan seakan menandakan sudah tidak kuat lagi tubuhmu menerima angin yang menerjang.

Tak lama kemudian hujan perlahan reda menandakan jalan pulang sudah terbuka lebar untuk kembali ke atas kasur yang sudah menanti di dalam kamar.

Rasanya aku ingin terus berlama-lama denganmu dengan situasi yang seperti ini, ditengah derasnya hujan di balik angin kencang di bawah kehangatan yang membuat tenang, aku kira semesta sudah merencanakan itu semua dan tidak lama.

Kenangan di depan sebuah toko emperan menjadikan akan selalu terkenang karena setiap sudut dari kota ini akan selalu memberikan sebuah arti yang berarti tidak hanya menjadi sebuah elegi belaka.

Oh...
Sungguh indah apabila menggali kembali ingatan yang sudah lama hampir mati ini, ku hanya bisa berdoa yang terbaik untuk mu untuk keluarga mu semoga selalu baik-baik saja dan selalu mendapatkan kebahagiaan di setiap waktu.